Istilah jomblo tentu sudah tidak asing di telinga kita,
remaja Indonesia. Ya, jomblo adalah istilah lain dari kata single. Lebih
tepatnya istilah yang menggambar seseorang yang “belum” mempunyai pasangan.
Bagi orang yang sedang tidak punya pacar, mereka sering mengatakan bahwa jombo
itu bahagia. Karena bisa melakukan hal yang kita suka, bergaul dengan siapa
saja tanpa takut ada pacar yang cemburu dan ngatur-ngatur. Saya sendiri sebagai
seorang *ehemm jomblo sebenernya tidak sepenuhnya setuju dengan statement
tersebut. Jadi jomblo memang ada enaknya, tapi juga banyak nggak enaknya. Apasih
enak nggak enaknya jadi jomblo??
POSITIVE THINGS:
- -
Jomblo bisa bergaul dengan
siapa saja
- -
Jomblo nggak perlu laporan
kalo mau pergi kemana-mana
- -
Jomblo nggak perlu rajin
ngecek hape
- Jomblo nggak perlu takut
diselingkuhin
-
[yang lain isi sendiri]
NEGATIVE THINGS
-
Jomblo nggak ada yang
ngucapin selamat pagi, siang, sore
-
Jomblo nggak ada yang
ngajakin malam mingguan
-
Jomblo nggak punya bahu
untuk bersandar ketika sedih
-
Jomblo suka iri kalo liat
orang pacaran
-
Jomblo suka kesel liat
temennya sibuk sama pacarnya
-
Jomblo sering merasa
kesepian
-
Jomblo nggak ada ngingetin
makan
-
Jomblo nggak ada yang
bayarin makan
-
Jomblo nggak ada yang
ngajakin lunch, dinner
-
Jomblo nggak ada yang
nggombalin
-
Jomblo nggak punya tangan
yang bisa dipegang ketika nonton bioskop
-
[yang lain isi sendiri]
Kok banyak nggak enaknya ya? Hahahaha
Buat para jomblo-ers nggak usah pada munafik, pasti
kalian juga merasakan point-point yang saya tulis diatas. Sebagai manusia
normal, kita tentu ingin punya pendamping, entah itu pacar atau suami. Karena pada
hakikatnya, manusia diciptakan Tuhan berpasangan-pasangan. Tentu sebagai
seorang jomblo, saya juga ingin memiliki pacar ideal. Pernah sih satu dua kali
menjalin hubungan special. Tapi hubungan itu tidak berjalan dengan lancar
*malahcurhat hahaha.
Tapi menjadi seorang jomblo buka berarti mereka kurang
kasih sayang. Karena pada dasarnya, kasih sayang dan perhatian itu tidak hanya
bisa didapatkan dari seorang pacar. Namun, perhatian dan kasih sayang dari
orang terdekat juga sangat berarti. Tapi tetep aja, pengen punya pacar yang
ideal. Yang pengertian, yang jujur, yang mau menerima kita apa adanya, dan
lain-lain.
Kalo saya pribadi, saya bukan tipe orang yang memasang
banyak kriteria untuk calon pendamping saya. Karena saya yakin kalo kita baik,
Tuhan bakal ngasih jodoh yang terbaik pula untuk kita. Jadi, lebih baik kita
berkaca dahuli. Namun, tentu saya dan tentunya semua jomblo punya tipe pria
idaman. Kalo saya sih, saya ingin mendapatkan jodoh yang takut akan Tuhan.
Kenapa? Karena kalo dia takut sama Tuhan, dia akan berpikir dua kali sebelum
melakukan suatu hal. Takut akan Tuhan yang maksud bukan yang takut seperti
takut sama setan lho ya, tetapi lebih ke takut bahwa Tuhan itu Maha Mengetahui.
Jadi saya yakin kalo orang yang takut akan Tuhan itu dia selalu melibatkan
Tuhan dalam apapun yang akan ia lakukan. Semoga kelak saya mendapatkan jodoh
impian saya itu *aminnnnn
So, kesimpulan dari tulisan ini adalah. Menjadi jomblo
itu ada enaknya ada enggaknya. Dan menjadi jomblo itu tidak sebahagia yang
dibayangkan, nggak mungkin juga kan kita mau jadi jomblo seumur hidup. Dan, untuk siapapun anda
yang membaca tulisan saya ini, semoga anda semua juga akan mendapatkan jodoh sesuai
yang anda inginkan masing-masing ya :)
#salamjomblo
0 komentar:
Posting Komentar