Vita Marissa..
Nama
tersebut tentu sudah tak asing bagi para pecinta bulutangkis tanah air.
Kiprah Vita Marissa dalam perbulutangkisan tanah air tentu sudah
diketahui oleh khalayak ramai. Atlet senior Indonesia spesialis nomor
ganda ini, lahir di Jakarta pada tanggal 04 Januari 1981. Vita Marissa
mulai menggemari bulutangkis di usia 6 tahun, hal itu yang membuat sang
ayah Aris Harsono mulai melihat bakat yang tumbuh dalam diri putri
bungsunya. Hingga akhirnya ketika umur 8 tahun, sang ayah memasukkan
Vita kecil ke salah satu klub bulutangkis di Jakarta. Sempat
berpindah-pindah klub, pada tahun 1993 atau di usianya yang menginjak 12
tahun, ia bergabung di PB. Tangkas. Menunjukkan progress yang baik,
pada tahun 1996 pun Vita Marissa resmi bergabung menjadi atlet binaan
Pelatnas Cipayung.
Vita
Marissa sempat bergonta ganti pasangan, tercatat beberapa nama besar
pernah menjadi partnernya di lapangan. Dan pada tahun 2001, bersama
Deyana Lomban, Vita mampu berdiri di podium teratas Indonesia Open.
Selain itu Vita Marissa juga pernah berpasangan dengan mantan Juara
Dunia Ganda Campuran 2005 dan 2007, Nova Widianto. Bersama Nova, Vita
mampu menduduki peringkat 5 besar BWF. Namun, bukan manusia namanya
kalau tidak pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Vita
Marissa sempat mengalami cedera bahu yang cukup parah di tahun 2004, hal
tersebut membuat performanya tak sempurna. Di Olimpiade Athena 2004
yang ia ikuti bersama Nova, langkah mereka terhenti di babak perempat
final. Cederanya tersebut memaksa Vita untuk melakukan operasi dan harus
rehat sejenak dalam dunia bulutangkis. Ia juga harus menerima nasib,
kalau ia harus diceraikan dengan partnernya saat itu Nova Widianto.
Bercerai dari Vita Marissa, Nova Widianto pun kemudian dipasangkan
dengan Liliyana Natsir.
Pulih
dari cedera, semangat Vita Marissa begitu membara. Ia pun kemudian
dipasangkan dengan Flandy Limpele. Bersama Flandy, Vita mampu menorehkan
prestasi gemilang, diantaranya: Juara Japan Open 2006, Juara Indonesia Open 2007, Juara Singapura Open 2007, Juara Prancis Open 2007, Juara Taiwan Open 2007, Juara
SEA Games 2007, Juara Asia 2008, Juara India Open 2009. Vita dan Flandy
juga menjadi semifinalis di ajang bergengsi Olimpiade Beijing 2008.
Selain
itu, Vita Marissa juga pernah dipasangkan dengan Liliyana Natsir. Kedua
bahkan pernah menyabet medali emas di ajang China Master 2007, setelah
berhasil menumbangkan pemain negeri tirai bambu yang berlaku sebagai
tuan rumah. Vita dan Butet, panggilan akrab Liliyana juga tampil begitu
mempesona diajang Uber Cup 2008 yang di gelar di Indonesia. Keduanya
mampu mengantar tim putri tanah air melaju ke babak final, meskipun pada
akhirnya mereka harus puas menyandang gelar runner up setelah tak mampu
membendung perlawanan tim negeri tirai bambu yang begitu luar biasa.
Tak lama setelah itu, Vita dan Liliyana juga mampu mempersembahkan
medali emas bagi Indonesia di ajang Indonesia Open Super Series 2008,
setelah di babak final mampu mengalahkan pasangan dari Jepang. Selain
nama-nama tersebut, Vita juga tercatat pernah berpasangan dengan Devin
Lahardi, Nadya Melati, Mona Santoso, Greysia Polii, Hendra Aprida
Gunawan, Muhammad Rijal, dll.
Tahun
ini, Vita Marissa genap berumur 32 tahun. Usia yang bisa dibilang tak
lagi muda. Namun semangat dan motivasinya sungguh luar biasa. Meskipun
banyak atlet seusianya yang memilih gantung raket, Vita Marissa masih
berkontribusi untuk olahraga yang telah melambungkan namanya. Vita kini
masih eksis di dunia perbulutangkisan, bahkan ia bermain rangkap di
sektor ganda putri dan ganda campuran. Di sektor ganda putra, Vita kini
berpasangan dengan Praveen Jordan. Sedangkan di sektor ganda putri, Vita
kini berpasangan dengan atlet asal Kota Malang, Variella Aprilsasi
Putri Lejarsari. Bermain dengan pemain muda, tentu bukan hal yang mudah
baginya. Sebagai senior, Vita harus berperan ganda. Tak hanya sebagai
pasangan di lapangan, Vita juga harus berperan sebagai teman baik di
dalam dan di luar lapangan bagi partnernya, Vita juga terkadang harus
mampu menjadi mentor yang memberikan arahan-arahkan bagi juniornya.
Meskipun demikian Vita tak lantas bersikap bak diktator. Ia berusaha
agar partnernya tak “takut” dengan nama besarnya. Karena kalau tidak ada
kedekatan serta chemistry diantara kedua, tentu mereka tak dapat
bermain dengan nyaman.
Pada
tahun ini pun Vita berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan
pasangan “muda” nya tersebut. Bersama Lala, sapaan akrab Variella
Aprilsasi, mereka mampu menjadi juara di ajang Australia Open Grand Prix
2013. Sedangkan bersama Jordan, Vita mampu mempersembahkan 3 gelar di
tahun ini, yaitu dia ajang New Zealand Grand Prix 2013, Malaysia Open
Grand Prix 2013 serta yang terakhir Vita dan Jordan berhasil menjadi
juara di ajang Indonesia Grand Prix Gold 2013 yang digelar di kota
Yogyakarta akhir bulan lalu, setelah di final berhasil mengalahkan Juara
Dunia 2013 sekaligus mantan partnernya Liliyana Natsir dan Tontowi
Ahmad.
Kebetulan
saat itu saya turut menyaksikan ajang Indonesia Grand Prix Gold 2013,
dan itu merupakan kali pertama saya bertemu dengan seorang Vita Marissa.
Dengan nama besar yang disandangnya, ternyata tak lantas membuat Vita
Marissa menjadi pemain yang sombong. Vita bahkan begitu ramahnya
bersedia melayani permintaan para fans untuk berfoto dan tanda tangan.
Dan saya merupakan salah satu orang yang beruntung befoto dengan
pebulutangkis senior tanah air. Vita bak sosok pahlawan masa kini dengan
segala kerendahan hati. Belasan tahun ia berkiprah di dunia
bulutangkis, dan belasan tahun pula jutaan peluh keringat berjatuhan
kala ia berusaha mengharumkan nama negara dengan prestasinya dalam olah
raga tepok bulu angsa. Sebagian besar hidupnya ia tuangkan untuk
bulutangkis. Ya, Vita Marissa hidup untuk bulutangkis. Torehan
prestasinya membuat kita dan saya khususnya merasa bangga. Bangga
rasanya negeri ini memiliki sosok pahlawan olahraga yang begitu
bersahaja. Dengan semua prestasi yang di ukirnya, Vita Marissa memang
layak di sebut “Legenda Hidup Bulutangkis Indonesia”.
Terima
kasih atas segala kontribusimu untuk bulutangkis Indonesia, Ci Vita.
Sukses untuk kariermu bersama pasanganmu kini. Janganlah lelah berjuang
demi nama baik bangsa, dan saya yakin namamu terukir indah di relung
hati para pecinta bulutangkis Indonesia.
Salam raket! Dan terus cintai bulutangkis Indonesia!
Referensi: antaranews, bulutangkis.com, djarumbadminton.com, badmintonindonesia.org
0 komentar:
Posting Komentar