“Milo School
Competition: Pengalaman Kedua Menjadi “Jurnalis Amatir”
Milo School
Competition merupakan event rutin tahun tahunan yang diadakan oleh Milo . Dan
bulutangkis merupakan salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan dalam
Milo School Competition ini. Event Milo itu digelar di beberapa kota di
Indonesia, dan kali ini giliran Kota Pelajar Yogyakarta yang menjadi tuan
rumahnya.
Sebagai penikmat
bulutangkis, tentu kehadiran Taufik Hidayat merupakan magnet tersendiri. Tidak
hanya peserta, orangtua peserta, dan guru pendamping yang menghadiri event
tersebut. Tampak juga beberapa pecinta bulutangkis yang menamai dirinya
Badminton Lovers atau BL tertangkap mata turut hadir dalam event tersebut
dengan tujuan bertemu sang legenda hidup bulutangkis Taufik Hidayat. Karena
Taufik Hidayat memang dijadwal hadir pada tanggal 01 Maret 2014 kemarin.
Yang menjadi
menarik bagi saya adalah begitu banyak berkah yang saya dapatkan hari ini. Hari
itu, saya yang merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi [konsentrasi Public
Relation] berniat datang ke event tersebut dikarenakan tugas mata kuliah
Penulisan Public Relation yang diberikan oleh dosen saya. Dosen meminta para
mahasiswa untuk membuat sebuah press release untuk event yang berlangsung dalam
minggu-minggu ini. Karena kebetulan saya juga penikmat olahraga bulutangkis,
saya pun langsung berniat untuk menjadikan event Milo School Competition
sebagai bahan tugas saya. Selain untuk mengerjakan tugas, tak memungkiri saya
juga ingin berjumpa dengan seorang atlet kharismatik bernama Taufik Hidayat.
Sabtu, 01 Maret
2014 saya dan teman kelas saya mendatangi GOR Amongraga, tempat event Milo
School Competition dihelat. Saya masuk ke dalaam GOR, dan melihat anak-anak
usia SD-SMP yang sedang bertanding.
Sedikit bernostalgia karena GOR ini menyimpan begitu banyak kenangan manis
untuk saya dalam perjalanan saya menjadi pecinta bulutangkis sedari saya duduk
di bangku SMP. Oiya, saya juga menjumpai Adelia Lontoh yang merupakan istri
Duta Sheila On 7, ternyata Mba Adel sedang mendampingi Ayman putranya yang juga
turut serta dalam pertandingan tersebut.
Well, perjalanan
saya baru dimulai. Ketika sedang duduk termangu saya melihat seorang pria yang
seperti seorang panitia dari event tersebut sedang membagikan kertas yang
bertuliskan “Voucher Foto Bareng Taufik Hidayat” kepada anak-anak peserta. Nah,
karena tujuan awal saya kesini ingin membuat tugas. Saya pun bergegas menghampiri
mas-mas tersebut, dan berniat ingin sedikit mewawancarai sebagai bahan membuat
tugas press release. Kemudian mas tersebut menyarankan saya untuk bertemu
dengan seseorang juga, yang merupakan panitia dari event tersebut. Dan
tiba-tiba ketika mas tersebut melihat saya dan teman saya yang membeli product
Milo , dia langsung menyodori voucher foto bareng Taufik Hidayat secara
cuma-cuma (#FYI kalau mau dapet voucher itu kita harus beli produk Milo di
supermarket tertentu minimal seharga Rp 60.000,00). And i got it for free!!
Lalu, aya yang
waktu turun dan berusaha menemui panitia yang mengurus press release sempat
terganggal pihak keamanan yang tidak memperbolehkan masuk. Kemudia seorang
wanita berkacamata dan berjilbab putih datang bersama mas yang saya temui tadi.
Ternyata seorang wanita tersebut bernama Mba Widy, dan beliau adalah Public
Relation dari Milo. Mengutarakan tujuan saya kepadanya, Mba Widy malah
memberikan tawaran yang diluar dugaan.
Mba Widy: “Oh
yaudah, nanti ikut aja pas press conference”
Erlin: “beneran
mba? Nanti kalau nggak boleh gimana?”
Mba Widy: “Bilang
aja disuruh Mba Widy, tapi berdua aja ya...” ucap Mba Widy kala melihat saya
sedang bergabung dengan beberapa teman pecinta bulutangkis saya.
Ketika masuk ke
ruang jumpa pers, perasaan saya yang jelas sedikit gugup. Semua orang yang
berada di dalamnya merupakan seorang wartawan dari berbagai media yang sudah
masyhur namanya. Rata-rata dari mereka berusia matang. Dan saya berdua dengan
teman saya merupakan satu-satunya mahasiswa yang berada di ruangan itu. Sedikit
gambaran, di ruang press conference itu wartawan dan wartawati dijamu dengan
begitu baik. Disana aja meja prasmanan yang diperuntukkan untuk media. Kalau
boleh disebutin nih, ada Milo tentunya dengan berbagai produknya, kit kat, nasi
kotak, air mineral, dll.
Setelah menunggu
beberapa waktu, datanglah sang legenda hidup bulutangkis itu. Sebelumnya saya
sudah bertemu dengan Taufik Hidayat di sesi foto bersama. Sebagai narasumber
dalam press conference ini ada Taufik Hidayat sendiri tentunya, kemudian ada
perwakilan dari Milo, PBSI DIY dan KONI DIY. Saya duduk di kursi nomer dua dari
depan, di ruang yang cukup private itu
begitu banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan. Mulai dari mengerti suasa
press conference, merasakan rasanya menjadi “jurnalis amatir”, mengerti tugas
seorang public relation, dan tentunya pengetahuan yang di dapat dari sesi tanya
jawab dengan narasumber. Oiya, saya juga melihat detail medali Taufik Hidayat
Cup. Wah bagusnyaaaa....
Dan setelah sesi
press conference berlangsung, saya menunggu sejenak di ruangan itu. Saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada Mba Widy selaku PR Milo yang telah memberikan
kesempatan berharga ini. Dan setelah saya menyalami Mba Widy, beliau pun
memberikan saya bingkisan dari Milo yang sebenarnya diperuntukkan untuk media
(yang professional). How lucky!!!
At least yang
saya dapatkan hari kemarin adalah:
1.
Menyelesaikan
tugas dari dosen
2.
Dapat voucher foto bareng Taufik Hidayat yang kalau mau mendapatkannya harus
membeli produk Milo seharga minimal Rp 60.000,00 (katanya yang beli).
3.
Mendapat
pengalaman berharga ikut press conference dengan media profesional
4.
Dapet
milo gratis
Can i say that
i’m the luckiest person alive yesterday?! Hahaha
Alhamdulillah