Rabu, 15 Januari 2014

Rosyita Eka Putri Sari





Rosyita Eka Putri Sari lahir di Sleman 1996. Rosyita merupakan atlet ganda putri yang turut membawa Indonesia menjadi runner up di kejuaraan bulutangkis bergengsi bertajuk BWF World Junior Championships 2013 / Suhandinata Cup beberapa bulan lalu.
Nah kali ini, saya ingin berbagi cerita mengenai pengalaman saya berkunjung ke rumah Rosyita. Awal mulanya sebenarnya adalah karena ketidaksengajaan saya mendapatkan pin BB Rosyita. Iseng menginvite, eh ternyata di accept [padahal menurut penuturan Rosyita ia tidak pernah mengaccept orang yang tidak ia kenal. and yaa, i’m so lucky]. Dan akhirnya kami terlibat suatu obrolan yang berujung pada permintaan saya untuk berkunjung ke rumah. Karena pada saat itu Rosyita memang sedang berada di Jogja. Dan ternyata permintaan saya ditanggapi positif, Rosyita pun memberikan alamat lengkap rumahnya.

Rabu, 25 Desember 2013 saya mengajak 3 teman saya untuk ikut bertamu ke rumah Rosyita. Kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 45 menit hingga akhirnya tiba di daerah Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Di perjalanan menuju rumah Rosyita, mata saya dimanjakan oleh pemandangan hamparan sawah luas nan hijau serta bukit-bukit yang tampak kecil di sudut barat. Daerahnya begitu hijau, segar dan damai. Rumah Rosyita ini terletak di pinggir jalan jadi mudah sekali untuk dicari alamatnya. Kebetulan orangtuanya memiliki usaha toko kelontong dan perbaikan sepeda motor. Bagian depan digunakan untuk usaha sedangkan rumahnya terletak di belakangnya.

Saat itu saya dan teman saya tiba pukul 10.05, kami disambut hangat oleh kedua orangtuanya. Sang ayah dan ibunya begitu ramah. Ayah Rosyita juga sejenak menemani kami berbincang tentang karier anaknya sambil menunggu Rosyita yang saat itu sedang mandi.

Selesai mandi Rosyita pun menemui saya dan teman-teman saya, kami berbincang di ruang tamu rumahnya. Di sudut ruang tamu tampak sebuah etalase yang di dalamnya tertata rapi koleksi piala dan medali yang pernah raih. Dalam perbincangan kami Rosyita bercerita bahwa ia memang sudah gemar bermain bulutangkis sejak kecil. Rosyita kecil sering berlatih bulutangkis di balai desa daerah rumahnya. Berbeda dengan atlet lain yang dimasukkan ke klub oleh orangtuanya atas dasar keinginan orangtua, Rosyita justru meminta sang ayah untuk memasukannya ke sebuah klub bulutangkis yang bernama PB. Purnama. Disanalah Rosyita mulai serius menekuni olahraga tepok bulu angsa itu. Rosyita juga bercerita bahwa ia pernah berlatih di Pusdiklat Yogyakarta dibawah asuhan Mbak Fina. Sebagai informasi Mbak Fina yang bernama lengkap Finarsih merupakan srikandi bulutangkis Indonesia di tahun 1990an yang ikut andil merebut Piala Uber tahun 1994 dari China dan kembali mempertahankannya di tahun 1996.

Setelah berlatih dibawah asuhan Mbak Fina, Rosyita pun mengikuti audisi beasiswa bulutangkis Djarum. Lolos audisi, ia pun harus bermigrasi ke PB Djarum di Jakarta. Disanalah karier Rosyita berkembang. Berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti, Rosyita berhasil menjadi kampiun di Kejuaraan Nasional 2012. Hal tersebut yang membawanya masuk ke daftar penghuni Pelatnas Cipayung di akhir tahun 2012.

Tahun ini, Rosyita yang berpasangan dengan Setyana Mapasa juga menjadi ganda putri utama tim beregu di ajang bergengsi World Junior Championships 2013 di Thailand. Berpasangan dengan Maretha Dea Giovani, Rosyita yang mengaku gemar membaca novel itu juga berhasil menjadi juara di Pertamina Open 2013 setelah berhasil menekuk Nadya Melati dan Dian Fitriani. Beberapa waktu yang lalu,  PBSI mengumumkan daftar nama pemain yang dipanggil dan di degradadi oleh PBSI dan nama Rosyita masih bertengger sebagai salah satu penghuni Pelatnas untuk periode tahun ini.

Di usianya yang masih sangat muda (17 tahun) tentu prestais yang pernah diukir Rosyita dapat dikatakan gemilang. Ia bahkan sering turun di nomor pertandingan dewasa dan beberapa kali menjadi finalis maupun kampiun. Kini per tanggal 02/01/2014, Nama Rosyita Eka Putri Sari nangkring di peringkat 3, Badminton World Federation Junior Rangkings. Sedangkan bersama Melati Daeva, Rosyita duduk di ranking 58 Women's Double BWF World Rankings. Saya sangat berharap kelak Rosyita dapat menjadi atlet kebanggaan Indonesia yang menorehkan tinta emas di berbagai turnamen bergengsi di tingkat Internasional.
Begitulah sepenggal kisah perjalanan karier Rosyita yang dapat saya paparkan. Dukung terus perbulutangkisan Indonesia #SalamRaket

0 komentar:

Posting Komentar