Rosyita Eka
Putri Sari lahir di Sleman 1996. Rosyita merupakan atlet ganda putri yang turut
membawa Indonesia menjadi runner up di kejuaraan bulutangkis bergengsi bertajuk
BWF World Junior Championships 2013 / Suhandinata Cup beberapa bulan lalu.
Nah kali ini,
saya ingin berbagi cerita mengenai pengalaman saya berkunjung ke rumah Rosyita.
Awal mulanya sebenarnya adalah karena ketidaksengajaan saya mendapatkan pin BB
Rosyita. Iseng menginvite, eh ternyata di accept [padahal menurut penuturan
Rosyita ia tidak pernah mengaccept orang yang tidak ia kenal. and yaa, i’m so
lucky]. Dan akhirnya kami terlibat suatu obrolan yang berujung pada permintaan
saya untuk berkunjung ke rumah. Karena pada saat itu Rosyita memang sedang
berada di Jogja. Dan ternyata permintaan saya ditanggapi positif, Rosyita pun
memberikan alamat lengkap rumahnya.
Rabu, 25
Desember 2013 saya mengajak 3 teman saya untuk ikut bertamu ke rumah Rosyita.
Kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 45 menit hingga akhirnya tiba di
daerah Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Di perjalanan menuju rumah Rosyita, mata
saya dimanjakan oleh pemandangan hamparan sawah luas nan hijau serta
bukit-bukit yang tampak kecil di sudut barat. Daerahnya begitu hijau, segar dan
damai. Rumah Rosyita ini terletak di pinggir jalan jadi mudah sekali untuk
dicari alamatnya. Kebetulan orangtuanya memiliki usaha toko kelontong dan
perbaikan sepeda motor. Bagian depan digunakan untuk usaha sedangkan rumahnya
terletak di belakangnya.
Saat itu saya
dan teman saya tiba pukul 10.05, kami disambut hangat oleh kedua orangtuanya.
Sang ayah dan ibunya begitu ramah. Ayah Rosyita juga sejenak menemani kami
berbincang tentang karier anaknya sambil menunggu Rosyita yang saat itu sedang
mandi.
Selesai mandi
Rosyita pun menemui saya dan teman-teman saya, kami berbincang di ruang tamu
rumahnya. Di sudut ruang tamu tampak sebuah etalase yang di dalamnya tertata
rapi koleksi piala dan medali yang pernah raih. Dalam perbincangan kami Rosyita
bercerita bahwa ia memang sudah gemar bermain bulutangkis sejak kecil. Rosyita
kecil sering berlatih bulutangkis di balai desa daerah rumahnya. Berbeda dengan
atlet lain yang dimasukkan ke klub oleh orangtuanya atas dasar keinginan
orangtua, Rosyita justru meminta sang ayah untuk memasukannya ke sebuah klub bulutangkis
yang bernama PB. Purnama. Disanalah Rosyita mulai serius menekuni olahraga
tepok bulu angsa itu. Rosyita juga bercerita bahwa ia pernah berlatih di
Pusdiklat Yogyakarta dibawah asuhan Mbak Fina. Sebagai informasi Mbak Fina yang
bernama lengkap Finarsih merupakan srikandi bulutangkis Indonesia di tahun
1990an yang ikut andil merebut Piala Uber tahun 1994 dari China dan kembali
mempertahankannya di tahun 1996.
Setelah
berlatih dibawah asuhan Mbak Fina, Rosyita pun mengikuti audisi beasiswa
bulutangkis Djarum. Lolos audisi, ia pun harus bermigrasi ke PB Djarum di
Jakarta. Disanalah karier Rosyita berkembang. Berpasangan dengan Melati Daeva
Oktavianti, Rosyita berhasil menjadi kampiun di Kejuaraan Nasional 2012. Hal
tersebut yang membawanya masuk ke daftar penghuni Pelatnas Cipayung di akhir
tahun 2012.
Tahun ini,
Rosyita yang berpasangan dengan Setyana Mapasa juga menjadi ganda putri utama
tim beregu di ajang bergengsi World Junior Championships 2013 di Thailand.
Berpasangan dengan Maretha Dea Giovani, Rosyita yang mengaku gemar membaca
novel itu juga berhasil menjadi juara di Pertamina Open 2013 setelah berhasil
menekuk Nadya Melati dan Dian Fitriani. Beberapa waktu yang lalu, PBSI mengumumkan daftar nama pemain yang
dipanggil dan di degradadi oleh PBSI dan nama Rosyita masih bertengger sebagai
salah satu penghuni Pelatnas untuk periode tahun ini.
Di usianya
yang masih sangat muda (17 tahun) tentu prestais yang pernah diukir Rosyita
dapat dikatakan gemilang. Ia bahkan sering turun di nomor pertandingan dewasa
dan beberapa kali menjadi finalis maupun kampiun. Kini per tanggal 02/01/2014,
Nama Rosyita Eka Putri Sari nangkring di peringkat 3, Badminton World
Federation Junior Rangkings. Sedangkan bersama Melati Daeva, Rosyita duduk di
ranking 58 Women's Double BWF World Rankings. Saya sangat berharap kelak
Rosyita dapat menjadi atlet kebanggaan Indonesia yang menorehkan tinta emas di
berbagai turnamen bergengsi di tingkat Internasional.
Begitulah
sepenggal kisah perjalanan karier Rosyita yang dapat saya paparkan. Dukung
terus perbulutangkisan Indonesia #SalamRaket
0 komentar:
Posting Komentar