Profil Millicent Wiranto
[Oleh: Erlin T. Wulandari ]
Membicarakan mengenai
olahraga bulutangkis memang tidak akan ada habisnya. Banyak sekelumit kisah di
dalamnya yang menarik untuk dikulik. Mulai dari kejutan-kejutan yang terjadi di
lapangan, hingga kehidupan pribadi sang aktor lapangan pun menjadi begitu menarik
untuk dikulik.
Tulisan saya kali ini
ingin membahas mengenai seorang pebulutangkis muda berbakat yang memiliki paras
menawan asal Indonesia bernama Millicent Wiranto. Apa yang membuat saya menarik
untuk mengenal sosok Millicent Wiranto lebih dalam? Jawabannya adalah,
pebulutangkis yang kerap disapa Milli ini justru memilih untuk berlatih di
negeri jiran Malaysia. Tetapi meskipun demikian, Milli tetap dengan bangga
mengenakan nama Indonesia di jerseynya.
Seperti beberapa tulisan
saya sebelumnya, perkenalan saya terhadap Millicent berlangsung melalui bantuan
social media. Aplikasi smartphone bertajuk LINE lah yang membuat saya dapat
berinteraksi langsung dengan seorang Millicent Wiranto
Lahir di Medan pada
tanggal 29 May 1993, Milli kecil dulunya adalah seorang balerina. Perkenalannya
dengan dunia bulutangkis bermula ketika ia sering melihat dan menemani sang
kakak yang mengikuti pelatihan bulutangkis di kota kelahirannya Medan, Sumatera
Utara. Hal itulah yang kemudian membuat Milli juga tertarik untuk bermain
bulutangkis.
Milli kecil pun bergabung
di klub bulutangkis di sekolahnya. Lama berlatih disana, keseriusan Milli untuk
terjun di dunia bulutangkis pun kian terlihat. Dan hal itulah yang mendorong
Milli untuk merantau ke Jakarta. Ya, ketika berumur 12 tahun, Milli terbang ke
Jakarta dan berlabuh ke klub bulutangkis yang telah berhasil mencetak juara
dunia seperti Liliyana Natsir bernama PB. Tangkas.
Disana lah permainan
Milli semakin matang, lama berlatih disana prestasi Milli pun kian terlihat.
Hingga pada tahun 2011, nama Millicent Wiranto tercatat sebagai salah satu
atlet yang menghuni Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
Namun sayangnya tak lama
di Pelatnas, di akhir taun 2012 Milli keluar dari Pelatnas dan kembali berlatih
ke klubnya. Nah, ketika Milli berlatih di Pelatnas ia dilatih oleh seorang
coach asal China bernama Li Mao. Sama halnya dengan Milli, coach Li Mao pun juga
keluar dari Pelatnas. Coach bertangan dingin itu kemudian melatih sebuah klub
bulutangkis di negeri Jiran Malaysia. Coach Li Mao lah yang kemudian mengajak
Milli untuk bergabung bersamanya di Kawasaki Badminton Club atau yang disebut
KBC.
Ditanya mengenai
perbedaan berlatih di klub Malaysia dan Indonesia Milli menjawab
“Ya sama aja bedanya
ya di pelatih aja setiap pelatih kan beda-beda cara ngelatih nya” tuturnya
Selama 11 bulan berlatih
di Malaysia, Millie tetap membawa nama Indonesia di setiap turnamen yang ia
ikuti. Kecintaannya terhadap bumi pertiwi yang membuatnya kekeuh mencantumkan
nama Indonesia di jersey nya. Milli menceritakan, selama ini belum pernah ada
tawaran untuk bergabung memperkuat tim Malaysia. Namun ia menambahkan, meskipun
nantinya ada tawaran untuk itu Milli tidak akan menerimanya. Karena ia masih
ingin membawa harum nama Indonesia di kancah internasional. Ditanya mengenai
harapan untuk kariernya ke depan Milli menuturkan
“Yang pasti ingin jadi juara di kejuaraan besar dan Olympic dan tentunya saya ingin bisa membanggakan
nama Indonesia”
Di tengah mulai pudarnya
rasa nasionalisme pemuda dan pemudi tanah air, ternyata masih ada sosok seperti
Millicent Wiranto yang masih begitu mencintai tanah airnya. Padahal sudah
menjadi rahasia umum kalau banyak atlet-atlet bulutangkis Indonesia yang
memilih berpindah kewarganegaraan dan memperkuat tim negeri orang karena
berbagai pertimbangan, yang salah satunya adalah jaminan akan kehidupan yang
lebih baik.
Ya semoga saja, semua
atlet-atlet Indonesia tanpa terkecuali dapat memiliki rasa nasionalisme yang
tinggi. Agar kecintaannya terhadap tanah air tak pudar hanya dengan iming-iming
rupiah.
Sekian #SalamRaket dan
Dukung Terus Perbulutangkisan Tanah Air.
Jangan lupa kunjungi akun
wordpress saya di www.seputarbulutangkis.wordpress.com